Dilansir dari Reuters, Lecornu memutuskan mundur usai sekutu dan lawan politiknya sama-sama mengancam akan menggulingkan pemerintahannya. Hal tersebut menyebabkan saham Prancis dan euro anjlok tajam pada hari ini.
Pengunduran diri Lecornu yang berlangsung cepat dan tak terduga ini menandai eskalasi serius dalam krisis politik Prancis.
Partai sayap kanan Prancis, National Rally, segera mendesak Presiden Emmanuel Macron untuk menggelar pemilu parlemen dadakan.
Setelah berminggu-minggu berkonsultasi dengan partai-partai politik dari berbagai kalangan, Lecornu, sekutu dekat Macron, menunjuk menteri-menterinya pada Minggu. Mereka dijadwalkan menggelar pertemuan pertama pada Senin sore ini.
Namun, susunan kabinet baru tersebut memicu kemarahan baik lawan maupun sekutu Macron, yang menganggapnya terlalu kanan atau tidak cukup kanan.
Hal itu juga menimbulkan pertanyaan tentang seberapa lama kabinet tersebut dapat bertahan, di tengah krisis politik Prancis yang sudah parah, dengan tidak ada kelompok yang memiliki mayoritas di parlemen yang terfragmentasi.
Lecornu akhirnya menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Macron.
“Tuan Sebastien Lecornu telah menyerahkan pengunduran diri pemerintahannya kepada Presiden Republik, yang telah menerimanya,” kata kantor pers Elysee dilansir dari Reuters.
Politik Prancis semakin tidak stabil sejak terpilihnya kembali Macron sebagai Presiden pada Pemilu 2022. Saat ini, tidak ada partai atau kelompok yang memegang mayoritas di parlemen.
Keputusan Macron untuk mengadakan pemilu parlemen dadakan tahun lalu memperdalam krisis dengan menghasilkan parlemen yang lebih terpecah-belah. Lecornu, yang baru saja ditunjuk bulan lalu, merupakan perdana menteri kelima Macron dalam dua tahun terakhir .
“Tidak ada kembalinya stabilitas tanpa pemilu ulang dan pembubaran Majelis Nasional,” kata pemimpin Partai Nasional Jordan Bardella setelah Lecornu mengundurkan diri.
Indeks CAC 40 Paris (.FCHI), membuka turun 1,5% setelah Lecornu mengundurkan diri, menjadikannya indeks dengan kinerja terburuk di Eropa,. Saham perbankan mendapat tekanan berat, meninggalkan BNP Paribas (BNPP.PA), Societe Generale (SOGN.PA), dan Credit Agricole (CAGR.PA), turun 4% hingga 5%.